Deskripsi singkat:

 

Jati merupakan jenis yang toleran terhadap
tanah padat dan toleran terhadap api. Pengumpulan buah dilakukan dengan
pengumpulan di bawah tegakan. Benih yang masak berwarna coklat. Kadar air benih
Jati berkisar antara 10 – 13%, dengan berat per satuan benih 0,55 – 0,92 gram,
dan diameter benih 1,38 – 40 4) 1,56 cm. Pohon Jati diperkirakan mulai berbuah
pada umur 7 tahun. Potensi produksi buah per pohon di Jawa bervariasi antara
0,5 – 3 kg. Jumlah benih per kg ± 1500 butir. 

Jati (Tectona grandis LINN.f) merupakan jenis
tanaman komersial yang telah lama dibudidayakan di Indonesia, terutama di Pulau
Jawa. Kelebihan Jati terletak pada keawetan, kekuatan dan tekstur yang indah
sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Kayu jati dapat dimanfaatkan untuk
konstruksi berat, kayu bangunan bantalan rel kereta api, kapal, peti, mebel dan
lain-lain (Mahfudz dkk, 2005). 

 

Jati merupakan tanaman favorit masyarakat yang
tinggal di Jawa, sebagai lambang kewibawaan dan menunjukkan kelas masyarakat bila rumahnya dibangun dari Kayu Jati yang termasuk kelompok kayu mewah/indah.
Walaupun saat ini ada beberapa alternatif lain seperti Meranti, Merbau bahkan yang berasal dari baja ringan tapi untuk beberapa titik rumahnya tetap memilih Jati sebagai pilihannya. Melihat hal tersebut menanam tanaman Jati tetap menjadi pilihan masa depan walaupun jenis ini bukan termasuk jenis fast growing seperti Sengon atau Gmelina. Untuk menutupi hal tersebut perlu membangun sumber benih yang cepat tumbuh dan memiliki keunggulan fisiologis sebagai daya tarik bagi masyarakat untuk tetap menanam Jati. Ada beberapa sumber benih jati dengan kelas terbawah seperti TBT, Areal Produksi Benih (APB), Kebun Benih Klon (KBK)
sampai dengan Kebun pangkas yang memiliki beberapa keunggulan khusus.

 

 

 

Saat ini kita akan membahas secara singkat Kebun Benih Klon (KBK)
yang termasuk sumber benih dengan strata kelas sumber benih yang baik,
disebabkan adanya seleksi benih unggul yang diambil dari Klon terbaik. 
KBK adalah sumber benih yang dibangun dari bahan vegetatif yang berasal dari pohon plus pada tegakan yang diberi perlakuan penjarangan berdasarkan hasil uji keturunan untuk memproduksi materi generatif (biji) atau memenyhu standar produktivitas. 

 

Jawa Timur saat ini memiliki 2 sumber benih Jati dengan kelas KBK yang dikelola oleh PeFI Cepu yang dulunya bernama Puslitbanghut yang dimiliki oleh Perum Perhutani yaitu KBK Padangan dan KBK Cepu yang berada di Kec. Batokan Kabupaten Bojonegoro. Perum Perhutani untuk tanaman Jati saat iniuntuk produksi bibitnya mengambil dari sumber benih kelas KBK dan Kebun Pangkas (KP) karena pertimbangan kualitas. Sekilas sejarah : KBK tersebut dibangun padatahun 1983, kerjasama antara Perum Perhutani dengan Universitas Gajah Mada (UGM) yang secara bertahap diselesaikan pada tahun 1996. KBK terseleksi dibangun dari klon-klon pilihan yang mengacu pada hasil evaluasi tanaman jati uji keturunan. Tercatat terdapat 25 Klon yang dinyatakan unggul dari hasil uji keturunan sebelumnya. Hasil perbanyakan vegetative dengan cara okulasi/sambung/bud graft yang bagian atasnya disebut scion berasal dari indukan pohon pohon plus, sedangkan bagian bawah disebut root stock yang berasal dari jati asalan.

 Sebagai fungsi sumber benih pilihan penanaman pohon

tersebut dilakukan secara acak/random antar klon, dengan jarak tanam 10×10 dan diulang dalam blok tanaman. Saat ini Perum Perhutani memiliki total ada 144 klon sebagai bahan materi pembangunan sumber benih masa depan.

 

 

                                                                                      Potensi/Manfaat:

 

1.Daun Jati

Daun jati dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan. Nasi yang dibungkus dengan daun jati akan terasa lebih nikmat. Contohnya adalah nasi jamblang yang
terkenal dari Cirebon. Selain itu daun jati juga banyak digunakan di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebagai pembungkus tempe.

 

2.Hama Jati

Berbagai jenis serangga hama jati juga sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan orang desa. Dua di antaranya adalah belalang jati (Jw. walang kayu), yang besar berwarna kecoklatan, dan ulat jati (Endoclita). Ulat jati bahkan kerap dianggap
makanan istimewa karena lezatnya.

 

3. Kayu Jati

Kayu jati dimanfaatkan untuk membangun rumah dan juga alat pertanian. Kayu jati pada masa perang juga digunakan untuk membangun kapal-kapal niaga dan kapal-kapal perang. Saat ini kayu jati digunakan sebagai furnitur.

 

 

                    Data sumber benih:

 

Jenis                            : Tectona grandis

Luas                             : 96.8 Ha

Kelas Sumber Benih       : KBK

Lokasi                          : Bancer, Ngraho, Bojonegoro, Jawa Timur

Pemilik                         : Perhutani Forestry Institute

Alamat pemilik              : Jl. Wonosari Batokan, Cepu, Jawa Timur

Asal usul benih              : Pohon plus PHT1 dari Randublatung dan PHT 2 dari KBS                                             Padangan

Mutasi Benih

Potensi Produksi Benih   : 5.595 Kg

Musim Masak Buah        : Juli-September

Karakter Benih               : Ortodoks

Pengawasan peredaran per Oktober 2021:

Persediaan awal             : 100 kg

Beredar                         : –

Persediaan akhir             : 100 kg

 

 

 

Link video KBK Jati Padangan

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Puslitbanghut Perum Perhutani, Cepu. Mahfudz dkk, 2005. Sekilas Jati. Pusat Penekitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Departemen Kehutanan

× Chat WA Pelayanan