Nama Lokal | : | Sengon Laut |
Nama Latin | : | Falcataria moluccana |
Kingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus | : : : : : : : : | Plantae Spermatophyta Magnoliophyta Magnoliopsida Rosidae Fabales Fabaceae Falcataria |
Origin (Asal) | : | Berasal dari Kepulauan Maluku, New Guinea, Kepulauan Bismarck, dan Kepulauan Solomon. |
Sebaran | : | Tersebar dan dibudidayakan untuk diambil kayunya di seluruh negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. |
Perkembangbiakan dan Perlakuan Benih | : | Perkembangbiakan dapat dilakukan secara generatif (biji). Ekstraksi benih dilakukan dengan cara dijemur/dikeringkan selama satu hari. Benih dikemas dalam wadah plastik kedap udara kemudian dimasukkan ke dalam kaleng Benih disimpan dalam ruang suhu kamar atau ruang ber AC. |
Persyaratan tumbuh | : | Dapat tumbuh di beragam jenis tanah dari kering sampai lembab asalkan drainase baik. Sangat cocok tumbuh di daerah beriklim basah dengan ketinggian tempat 10-800 mdpl, tetapi juga dapat tumbuh sampai ketinggian 1.600 mdpl dengan curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Tahan terhadap tanah asam, padat, dan terpaan angin. |
Bunga | : | Bunga berkelamin ganda, kelopak, dan mahkota bunga berbentuk lonceng dan memiliki benang sari yang banyak serta kepala sari sangat kecil. Pohon Sengon mulai berbunga sejak umur 3 tahun. |
Daun | : | Memiliki daun majemuk dengan panjang sampai 40 cm. Anak daun kecil-kecil, banyak dan berpasangan, terdiri dari 15-20 pasang pada setiap tangkai, berbentuk lonjong dan pendek ke arah ujung. |
Biji | : | Berbentuk pipih dengan kulit tebal, tidak bersayap dengan lebar 3-4 mm dan panjang 6-7 mm. Pada bagian tengah terdapat garis melingkar berwarna hijau dan cokelat. |
Akar | : | Memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus ke dalam tanah. Akar serabutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun atau semrawut serta tidak menonjol ke permukaan tanah. Akarnya dapat menyimpan zat nitrogen sehingga tanah di sekitar pohon Sengon menjadi subur. |
Batang | : | Memiliki kulit batang licin, tidak berbanir, berwarna keabuan atau kehijauan. Batang bulat dan agak lurus, pada usia 1 tahun dapat mencapai tinggi 7 m dan diameter pohon dewasa mencapai 100 cm atau lebih dengan tinggi pohon mencapai 30 m. |
Musim buah di Indonesia | : | Musim buah pada umumnya pada bulan Juli-Agustus. Buah/polong masak berwarna cokelat. Jumlah benih per 1 kg adalah 25.000-28.000 butir. |
Kegunaan | : | Kayu lunaknya digunakan untuk membuat korek api, sumpit, palet pengiriman, dan kotak kayu. Bahan baku pembuatan pulp kertas. Bahan pembuatan kayu lapis dan produk berbasis veneer. Pada penerapan lahan Agroforestry, ditanam sebagai pohon peneduh pada tanaman Kopi. Akarnya yang mengandung nitrogen dapat menambah unsur hara dan kesuburan tanah. |