Nama Lokal | | Sawo |
Origin (Asal) | : | Amerika Tengah dan Meksiko |
Sebaran | : | Tanaman sawo manila telah banyak di tanam pada daerah tropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. |
Perkembangbiakkan | : | Tanaman sawo dapat dikembangkan secara generatif melalui biji yang dimulai dari penyerbukan/kawin atau juga dapat dikembangkan melalui bahan vegetatif. |
Persyaratan tumbuh | : | Sawo manila dapat tumbuh pada daerah daratan rendah meskipun dapat tumbuh juga hingga ketinggian 2500 mdpl. Pohon sawoo manila tahan terhadap salinitas (tingkat keasinan), kekeringan hingga tiupan angin. |
Deskripsi Pohon | : | Sawo manila memiliki pohon yang berukuran besar serta rindang dan mampu mencapai tinggi 30-40 m. Sawo manila memiliki bunga tunggal yang terdapat di ketika daun dan memiliki tangkai 1-2 cm. Sawo manila memiliki daun tunggal yang terletak berseling. Buah buni (buah berdaging yang terbentuk dari bakal buah atau ovarium tunggal) bertangkai pendek,bulat/bulat telur/jorong dengan ukuran 3-6 x 3-8 cm berwarna coklat kemerahan sampai kekuningan. |
Status konservasi | : | Tidak dievaluasi (Not evaluated) |
Musim bunga di Indonesia | : | Sepanjang tahun |
Musim buah di Indonesia | : | Sepanjang tahun |
Deskripsi singkat | : | Buah sawo manila dimanfaatkan sebagai bahan pangan/minuman. Getah pohonnya dapat digunakan sebagai bahan baku industri, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat demam, kayunya sering digunakan untuk perabotan rumah tangga karena memiliki tekstur yang keras dan halus serta pola warna yang menarik. |
Sumber | : | https://id.wikipedia.org/wiki/Sawo_manila https://dlh.probolinggokab.go.id/sawo-manila/ https://www.picturethisai.com/id/wiki/Manilkara_zapota.html |