Nama Lokal | : | Macadamia, Kacang Bafa |
Nama Latin | : | Macadamia integrifolia |
Origin (Asal) | : | Australia Timur. |
Sebaran | : | Australia timur (7 spesies), dan Sulawesi . Jawa Timur dikenal dengan kacang bafa atau Bava Nuts (1 spesies, M. hildebrandii). |
Perkembangbiakkan | : | Bibit untuk penanaman dapat berasal dari biji. |
Persyaratan tumbuh | : | M. integrifolia dapat tumbuh baik pada tanah yang memiliki drainase baik dan iklim subtropis yang ringan. M. integrifolia membutuhkan curah hujan tahunan minimal 1.200 mm dan kisaran suhu optimum selama musim tanam adalah 25˚C. Temperatur merupakan variabel iklim utama yang menentukan pertumbuhan dan produktivitas. |
Tinggi pohon | : | Pohon makadamia mempunyai ukuran yang besar dan tinggi. Memiliki diameter 15 hingga 25 cm dengan tinggi mencapai 10 hingga 25 meter. Bentuk tajuk makadamia tak beraturan. Bentuk tajuk ini dipengaruhi oleh bentuk percabangannya yang juga tidak beraturan. |
Status konservasi | : | – |
Musim bunga di Indonesia | : | M. integrifolia di Asia Tenggara dapat tumbuh dengan baik dan memiliki bunga secara sporadis sepanjang tahun. |
Musim buah di Indonesia | : | Sepanjang Tahun. |
Deskripsi singkat | : | M. integrifolia dapat menghasilkan produk berupa makanan, apikultur, bahan bakar, tanin dan penyamak, lipid dan minyak atsiri. M. integrifolia adalah penghasil kacang berkadar lemak tinggi. Kacang dari M. integrifolia merupakan kacang yang paling mahal diantara berbagai jenis kacang-kacangan lainnya seperti mete, almond, kacang tanah, dan lain-lainnya (Chalker, 1989). Kacang dari M. integrifolia mengandung minyak lebih dari 75% dari keseluruhan berat kacang; mengandung 9,0% protein; 9,3% karbohidrat; 1,5% air; 1,6% mineral; dan 2,0% serat. Minyak yang terkandung adalah minyak trigliserida terutama mengandung lemak tak jenuh tunggal hingga 80 – 84%. Minyak yang dihasilkan M. integrifolia berfungsi sebagai antioksidan yang baik bagi kulit. |