Nama Lokal | : | Mangium/Tongke Hutan |
Origin (Asal) | : | Malaysia Barat |
Sebaran | : | Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Papua Nugini, Papua Barat, Maluku, dan dikembangkan pula di Filiphina. Sebaran alaminya di Irian Jaya dan Kepulauan Maluku. |
Perkembangbiakan | : | Umumnya diperbanyak secara generatif menggunakan biji. Dapat juga diperbanyak secara vegetatif menggunakan bagian tanaman seperti stek, cangkok, dan kultur jaringan. |
Persyaratan tumbuh | : | Tumbuh pada ketinggian 500 – 1.200 mdpl dengan curah hujan di atas 1.920 mm/tahun. Tumbuh pada tanah subur berpasir. Toleran terhadap tanah asam, miskin hara dan drainase jelek |
Deskripsi Pohon | : | Pada umumnya mencapai tinggi lebih dari 15 meter, kecuali pada tempat yang kurang baik akan tumbuh lebih kecil antara 7 – 10 meter. |
Status konservasi | : | Risiko Rendah (Least Concern) |
Musim bunga di Indonesia | : | Januari – Maret |
Musim buah di Indonesia | : | Juli – Agustus |
Deskripsi singkat | : | Acacia mangium tergolong sebagai tanaman polong dimana jenis tanaman ini memiliki kayu yang bernilai ekonomi dan sering dimanfaatkan untuk bahan perabot rumah, finir, pulp kertas dan flooring. Kayu tanaman mangium juga dapat digunakan sebagai papan partikel. Keunggulan dari jenis tanaman ini adalah pertumbuhan pohonnya yang cepat, kualitas kayunya yang baik, dan kemampuan toleransinya terhadap berbagai jenis tanah dan lingkungan. |
Sumber | : | Balai Penelitian Teknologi Perbenihan. 2010. Atlas Benih Jilid Tanaman Hutan Indonesia Jilid I. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Krisnawati, H., Kallio, M. dan Kanninen, M. 2011 Acacia mangium Willd.: ekologi, silvikultur dan produktivitas. CIFOR, Bogor, Indonesia. https://id.wikipedia.org/wiki/Tongke_hutan |